iya betul Deta, pasti akan jadi busuk Sebetulnya semangat meng-Compost Art (dicetuskan & dinamai oleh Ines) ini memang utk membuat karya seni dengan zero waste. Sampah dapur maupun kebun (kulit sayur buah, rontokan daun bunga dll) disusun sebagai suatu karya seni tanpa menggunakan lem atau bahan pengawet/buatan lainnya. Difoto, lalu bahan2 tsb dijadikan kompost. Makanya dinamakan sebagai Compost Art. Jadi sampahnya mejeng dulu sebelum jadi pupuk. Pengabadian karya seni hanya lewat foto. Biaya bahan bisa dianggap nihil juga. Sempat bbrp waktu lalu kami gencar mempromosikan utk Green Life Style juga.
Bu Ratna, jika berkarya dengan bunga segar, bunganya kemudian akan menjadi hitam kan, Bu?
ReplyDeleteiya betul Deta, pasti akan jadi busuk
ReplyDeleteSebetulnya semangat meng-Compost Art (dicetuskan & dinamai oleh Ines) ini memang utk membuat karya seni dengan zero waste. Sampah dapur maupun kebun (kulit sayur buah, rontokan daun bunga dll) disusun sebagai suatu karya seni tanpa menggunakan lem atau bahan pengawet/buatan lainnya. Difoto, lalu bahan2 tsb dijadikan kompost. Makanya dinamakan sebagai Compost Art. Jadi sampahnya mejeng dulu sebelum jadi pupuk. Pengabadian karya seni hanya lewat foto.
Biaya bahan bisa dianggap nihil juga.
Sempat bbrp waktu lalu kami gencar mempromosikan utk Green Life Style juga.
Di blog ku ini yg merupakan compost art kujadikan satu label Compost Art :
ReplyDeletehttp://drawingofmind.blogspot.com/search/label/Compost%20Art